Konon orang pertama kali menemukan Batu intan adalah di masa Nabi Sulaeman AS. Ketika Nabi Sulaemanmendirikan Masjid Agung, ia berpesan kepada tukang-tukang batu dan arsitek pembangunan agar melakukan tugasnya dengan hikmat dan tidak menimbulkan suara bising, dengan hati diliputi kekhusukan kepada Tuhan YME. Tiap –tiap pahatna di batu harus dilakukan dengan suara sehalus-halusnya, supaya suasana kramat disekitar pembangunan itu tidak terganggu. Nabi Sulaeman pernah mendengar ada batu yang dapat memotong batu lain dengan tanpa bersuara. Namun demikian tidak ada seorangpun yang mengetahui dimana batu itu berasal, kecuali burung Rajawali saja yang mengetahui tempat batu –batu pemotong kaca itu. Nabi memerintahkan orang-orangnya mencari sarang rajawali.
Setelah ditemukan, maka ditunggunya sampai induk sang rajawali itu terbang mencari nafkah dan meninggalkan sarangnya dengan beberapa butir telur. Oleh pengawal-pengawal Nabi Sulaeman telur-telur itu lalu dimasukkan dalam kotak kaca dan ditaruk lagi didalam sarang.
Setelah sekina lamanya sang rajawali pulang kesarangnya dan melihat telur-telurnya berada didalam kotak kaca. Ia segera terbang lagi kearah pegunungan samur (sekarang gunung kaukasus), dan kembali dengan membawa batu yang dapat membelah kaca, sehingga telur-telur itu dapat diambil kembali oleh sang rajawali. Pengawal-pengawal Nabi Sulaeman setelah mengetahui batu ajaib itu, lalu berusaha mengikuti jejak sang rajwali dan akhirnya menemukan tambang intan.
Memang intan-intan dan sebagainya mempunyai pengaruh tinggi dari alam mineral, dan kekuatannya menerima menimbulkan kesan (inpressi) lebih besar dari benda-benda lain. Intan-intan atau ermata yang biasa digunakan dalam berbagai upacara agama dari jaman purba beberapa ribu tahun berselang masih tetap kuat pengaruh magnetisnya, seperti yang diperiksa oleh ahli-ahli di British Museum.
Atas permata-permata itu masih dapat dirasai bekas-bekas kejaghatan hebat yang telah terjadi dahulu, sperti getaran-getaran takut, gusar, benci dan sebagainya. Ahli pengetahuan gaib(psycometer) dapat melihat setiap gambaran dari aneka peristiwa yang telah pernah dialami berkena dengan permata-permata itu. Tapi pemakai-pemakai atau pemilik-pemiliknya tidak merasa atau melihat hal tersebut, namun akibat buruk karenanya tinggal terus mengalir mengenai diri yang memakainya.
Bukan saja dengan yag berkenaan dengan permata-permata besar yang besejarah yang mengandumg pengaruh-pengaruh tersembunyi itu hidup terus, tapi begitupun halnya permata-permata atau batu-batu biasa (batu cincin dan sebagainya), tak luput menggenggam sesuatu yang seram sebagaimana riwayatnya beberapa batu permata yang telah didapat secara tidak baik. Ia yang mendapatkan dan menjadi pemilik benda itu kemudian terbunuh mati oleh karena perampasan dan batu itu menjadi batu yang terkutuk atau pembawa sial. Kutukan atas batu itu berlangsung kepada pemilik-pemilik lainnya, seperti halnya intan-intan Koh-I-Noor, Orlow, Han dan sebaginya.
(Riwayat dan khasiat batu permata Drs.Yadi Arudiskara, CV.Aneka Ilmu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar