Jumat, 19 September 2014

Cerita Intan Hope

Intan hope, Intan yang juga memiliki riwayat seram dan telah banyak memakan korban manusia biasa maupun bangsawan adalah Intan Hope. Sebelum digosok beratnya 112 1/16 karat, setelah digosok beratnya menjadi 44 1/2 karat. Mula-mula intan itu digosok menjadi berlian dari 67 1/8 karat di Antwerpen, belgia atas perintah Ouis XIV dari Perancis. Inytan itu kemudian diwariskan pada Louis XVI. Dalam Revolusi Perancis intan itu dicuri dan pada tahun 1830 muncul di London sudah tinggal 44 1/4 karat. Oleh pemiliknya intan itu dijual pada seorang bankir yang terkenal di Inggris, Henry Thomas Hope, sehingga sampai sekarang intan itu terkenal dengan nama intan Hope Biru atau Blue Hope. Rupanya intan yang tadinya beratnya 67 1/8 karat pada revolusi Perancis tahun 1792, oleh pencuri-pencurinya dibelah menjadi dua butir. Sebutir jadi intan Hope dan yang sebutir yang beratnya 13 karat menjadi milik Hertog Karel van Brunswijk. Pada kemudian hari, justru intan Hope lah yang lebih dikenal riwayatnya. Intan itu konon berasal dari India. Pemiliknya yang pertama terbunuh.
 Seorang raja Hindu yang kemudian memiliki intan itu, beberapa bulan kemudian mati tenggelam. Salah seorang keturunannya yang mewarisi intan itupun terbunuh dengan pedang yang berhiaskan intan biru. Cerita-cerita yang tragis tentang intan itu telah menarik perhatian seorang petualang Perancis, Jean Baptiste Tavernier. Ketika ia pada tahun 1642 mengunjungi Maharaja Mongol di India-Muka, maharaja itu menuturkan ikhwal intan biru yang menjadi perhiasan pada kening patung Sri Rama- Sinta di kota Pagan. Dengan bantuan beberapa orang pencuri, akhirnya ia memiliki intan biru yang lebih besar dari apa yang di abyangkan semula. Bertahun-tahun ia menyembunyikan intan itu, akan tetapi pada tahun 1668, ia menjual batu permata itu pada Raja Louis XIV. Namun Tavernier dengan hasil penjualan intan curian itu tidaklah beruntung. Ia akhirnya mati dalam keadaan melarat di Moskow. Intan itu pernah di pakai oleh Madame de montespan, selir Louis XIV, sebagai leontine dari kalungnya. Seorang sahabat dekat istana yang sering meminjamkan uang nya pada raja, Fouquet, minta perkenan untuk memakai intan itu dalam sebuah pesta untuk dibanggakan pada tamu-tamunya. Raja kemudian mengabulkan permintaan itu, tapi akibatnya Fouquet dituduh membuat pelanggaran dan di jebloskan ke penjara hingga ia meninggal disana. Sementara itu Louis XIV, selalui menemui rintangan dalam bidang politik, akhirnya ia sakit keras dan wafat membawa kebencian rakyatnya padanya. Intan itu diwariskan pada Louis V. Ia agak mujur tidak ditimpa mala petaka intan biru itu. Tetapi penggantinya Louis XVI menjadi korban Revolusi Perancis. Di tangkap dan mati di Gouletine oleh rakyatnya sendiri. Demikianpun dengan permaisurinya, Ratu Marie Antoinette. Keponakan ratu, puteri De Lambelle, yang pernah dipinjami intan biru ituakhirnya mati diatas panggung pemenggalan leher (gouletine). (Riwayat dan khasiat batu permata, Drs. Yadi arudhiskara,cv aneka ilmu,1997)

jenis intan hope bagian dua

intan hope cerita yang ke dua...Sampai tahun 1972 intan pembawa malapetaka itu disimpan dalam gudang harta Negara Perancis. Eberapa tahun kemudian intan itu sikabarkan tercuri. Pada tahun 1812 tiba-tiba intan itu muncul di Amsterdam dan dimiliki oleh Fals, seorang penggosok intan Belanda. Putera Fals, Hendrik terpesona oleh intan biru itu. Dan ketika ayahnya lengah, ia mencuri intan itu yang kala itu berharga 2 1/2 juta franc. Di Paris Hendrik Fals menjual intan itu dibawah harga kepada seorang jauhari Francois beaulieu. Tak lama setelah penjualan itu, Hendrik kedapatan bunuh diri. Jauhari perancis yang membeli intan itu, telah membelah intan itu menjadi dua butir, yang terbesar kira-kira beratnya 44 1/4 karat. Setelah membeli intan itu, Jauhari perancis itu tidak pernah beruntung, usahanya selalu mengalami kerugian hingga akhirnya ia memutuskan untuk mencoba peruntungannya di London. Namun ketika seorang jauhari Inggris, Eliasen uang untuk membeli intan itu, ia menemukan Jauhari perancis itu sudah tak bernyawa lagi di hotelnya. Kemudian intan itu jatuh ke tangan seorang bankir Inggris, Hope. Semula ia tidak mengalami gangguan apa-apa, hanya puteranya mengalami pailit usahanya dan menantunya kabur hidup dalam kesengsaraan. Kemudian intan Hope itu jatuh ketangan seorang Jauhari perancis. Jauhari itu menjual intannya pada seorang Amerika pada tahun 1901 dan tak beberapa lama Jauhari perancis itu menjadi gila. Orang Amerika itu lalu menjualnya kepada orang lain dengan keuntungan yang cukup besar, namun akhirnya ia jatuh bangkrut. Pembeli intan berikutnya adalah Pangeran Ivan Kanitowski, seorang Rusia, yang kemudian mati terbunuh, demikianpun dengan kekasihnya, Miss Laduc, seorang primadona yang tenar di Paris. Seorang jauhari Yunani, Simon Mentharides, yang kemudian memiliki intan Hope itu, menjual lagi pada Sultan Abdul Hamid II dari Turki. Tak lama kemudian jauhari itu terjerumus kedalam jurang berbatu karang di pantai laut yang terjal. Intan itu oleh Sultan Abdul Hamid II di hadiahkan kepada salah seorang selirnya, namun sang selir ini karena cemburu di hukum mati oleh Sultan Abdul Hamid II, tak lama kemudian digulingkan dari tahtanya dan pada tahun 1921 Turki menjadi Republik. pada tahun 1911 jutawan Amerika Edward McLean telah membeli intan itu dengan harga yang mahal. Nyonya Evelyn Wals McDean merasa bangga dengan intan itu dan mengatakan intanitu tdak akan membawa celaka. Pada suatu hari nyonya jutawan itu menerima sepucuk surat dari wanita lain yang pernah memiliki intan itu.

 Dalam suratnya itu, ia memberi nasehat agar Nyonya McLean membuang saja intan Hope itu. Tapi Nyonya McLean tidak memperdulikannya, malah ia mengatakan “omong kosong segala tahyul itu!” serunya. Akan tetapi belakangan hari, entah kebetulan atau tidak, kakak nyonya jutawan itu meninggal dalam suatu kecelakaan, demikian puteranya mengalami bencana hebat. Lalu disusul kerugian yang menimpa usaha suaminya hingga berakhir dengan perceraian di antara mereka. Setelah menderita rugi McLean menjadi gila dan isteri yang telah dicerainya hidup dalam kesunyian. Namun Nyonya McLean tetap tidak mau percaya segala musibah yang menimpa gara-gara menyimpan intan itu. “ saya tidak percaya segala tanda-tanda itu. Segala musibah bisa saja terjadi tanpa saya memiliki intan Hope ini !” katanya. Meskipun ia sungguh-sungguh berkata demikian, ia tidak memperkenankan orang menyentuh intan biru itu dan ia sendiri sudah lama tidak memakai intan Hope itu.(Riwayat dan khasiat batu permata, Drs. Yadi arudhiskara,cv aneka ilmu,1997)

Riwayat intan hope bagian tiga

intan hope part 3, Keadaan ekonominya semakin merosot, ketika ia mendapat musibah lagi dalam penghidupannya, yakni ketika pada tahun 1946 puterinya meninggal dunia dalam usia 25 tahun secara aneh. Dan setahun kemudian, Nyonya McLean menyusul anaknya kealam Baka. Dua tahun kemudian jauhari dan jutawan Harry Winston membeli intan Hope itu. Ia sama sekali tidak percaya akan cerita yang menyeramkan dari intan itu. “ah, tidak aneh sepanjang tiga abad orang mendongeng tentang hal-hal yang tidak baik tentang batu permata ini, akan tetapi tak seorangpun mau menuturkan berapa banyak wanita yang merasa bahagia memakai intan Hope ini. Atau tentang laki-laki seperti saya ini yang senang melihat intan yang becahayaberkilau-kilauan ini”, katanya ikhwal intan itu. Dan memang benar, Winston adalah kolektor intan-intan yang terkenal dan mahala harganya. Selain intan Hope, jutawan Winston memiliki intan Jonker dan intan Star of the East (bintang timur). 

Dalam suatu pameran di Amsterdam dalam penjagaan yang ketat, intan-intan itu termasuk intan Hope, ikut juga di pamerkan. Tetapi tidak ada kejadian apa-apa. Mungkin intan itu berjodoh dengan jauhari terkenal itu. Jauhari Harry Winston adalah salah seorang penghimpun intan-intan berhara amat mahal, setelah keluarga Raja Inggris. Dalam waktu jangka 30 tahun jauhari yang terkenal di New York, Amerika Serikat itu telah mencapai kemajuan dalam jual beli intan, sehingga ia mendapat julukan “ Raja Intan”. Salah sebutir intan yang diberi namanya sendiri, Intan Winston, sebelum digosok beratnya 154 1/2 karat, warnana biru muda lembut. Intan itu ditemukan didekat Jagersfontein di Afrika selatan empat ratus meter dibawah tanah. Setelah terjadi tawar enawaryang berlangsung selama12 hari akhirnya intan itu dibeli ileh Winston seharga $ 230.000. Penggosokkan intan itu memakan waktu tujuh bulan yang dilakukan oleh penggosok intan pribadi Winston. Hasilnya memang menakjubkan. Intan itu diberi nama intan Winston dan menurutpendapat pemiliknya, intan itu adalah intan yang terindah di dunia dan lebih cemerlang dari pada intan Hope atau intan Star of the East (Bintang Timur).(Riwayat dan khasiat batu permata, Drs. Yadi arudhiskara,cv aneka ilmu,1997)

Riwayat intan han bagian pertama

Intan yang memiliki riwayat seram adalah Intan Han. Kisahnya diawali ketika Marcopolo, pengelana bangsa Italia (1254-1324) mendarat di daratan Tiongkok. Ketika itu yang memerintah di Tiongkok adalah Kaisan Goan Sie Tay Coatau yang lebih dikenal dengan Kaisan Kubilai Khan. Penakluk dari Mongol itu menyambut kedatangan orang asing itu dengan suatu pesta besar. Kebetulan pada saat diadakan perjamuan terhadap tamu asing itu, Kubilai Khan baru saja menawan seorang Puteri bangsa Han dari Sinkiang yang melakukan pemberontakan.


 Puteri yang malang itu lalu diseret ke hadapan Kubilai Khan. Di hadapan Marcopolo yang menjadi tamunya, Kaisar Kubilai Khan memerintahkan seorang algojo memotong tangan Puteri Han itu, yang di jari manisnya melekat sebuah cincin bermata intan berwarna kebiru-biruan hampir menyerupai warna intan Hopeyang juga memilikiriwayat menyeramkan itu. Tangan tang ditebas kutung itu ditaruh diatas nampan emas dan dipersembahkan pada Maco Polo agar ia melepaskan cincin itu. Kendatipun terharu, Marco Polo berhasil melepaskan cincin itu dengan penuh ketabahan di hadapan Puteri Han yang berlumuran darah itu. Begitu cincin itu terlepas Puteri Bangsa Han mengeluarkan kutukannya “Cincin itu kuperoleh dari seorang pengemis dalam perjalanan di pegunungan antara India – Singkiang. Karena aku menolongnya, ia telah menghadiahkan intan itu padaku. Oleh sebab itu, siapapun wanita yang berani memakai intan itu, semoga akan mengalami duka dan sengsara seperti aku ini!” Puteri Han itu lalu diseret keluar dan setelah di nista , lalu di penggal kepalanya. Maco Polo yang bergidik mendengar kutukan itu, diam-diam berjanji dalam hatinya, bila ia selamat kembali ke Tanah Airnya ia akan memberikan Intan Puteri Han itu kepada wanita tercantik di Vanecia. Rupanya cita-citanya tercapai. Di kota kelahirannya, Vanecia, Maco Polo telah menghadiahkan cincin bermata intan Han itu kepada Puteri Breatrice Gianni, anak seorang Doge atau kepala Pemerintahan Republik Venecia di kota Venecia. Beatrice adalah seorang wanita yang tercantik dan termasyur di Italia, pada abad pertengahan. Namun apa yang terjadi? Belum sampai satu tahun intan pemberian Maco Polo itu, tiba-tiba puteri cantik itu diserang penyakit aneh tak ada seorang dokter maupun tabib yang mampu mengobati dan menyembuhkan puteri jelita itu, hingga ia menghembuskan nafasnya yang terakhir. Doge Venecia kemudian mengembalikan intan pembawa celaka itu kepada Maco Polo. Intan itu kemudian di jual pada seorang saudagar intan. Saudagar ini dengan menyuruh adik perempuannya, telah membawa intan itu kepada nyonya Hertog Braganza, seorang kolektor permata yang terkenal. Dalam perjalanan, adik saudagar ini telah dipagut ular berbisa dan pada saat ia menunjukkan intan Han itu pada Nyonya Hertog Braganza, ia meninggal disana. Namun Nyonya Hertog itu sama sekali tidak gentar melihat riwayat tragis yang terjadi pada adik perempuan saudagar permata itu. Ia segera membayar harga intan itu. Beberapa bulan kemudian bersama seorang gubernur, Nyonya Hertog bermaksud menyeberangi pulau-pulau Canaridengan menumpang kapal layar yang di dayung oleh orang-orang tawanan. Pada hari yang naas itu tiba-tiba seorang tawanan yang dirantai menyerang dan menggigit urat nadi Nyonya Hertog, sehinggaia meninggal seketika. Dalam kegaduhan itu intan Han pembwa celakan itu lenyap dicuri orang. Setelah bertahun-tahun lamanya orang tidak mendengar lagi dimana intan itu beradadan siapa pemiliknya, pada suatu hari cincin itu muncul di Sisilia.

Intan han bagian kedua riwayat dan cerita

Siapa yang memiliki bermata intan Han itu tak jelas, hanya ketika cincin itu dimiliki oleh Kaisar Rudolf II (1576-1612) maka mulailah di perbincangkan orang. Ternyata Kaisar Rudolf II yang membawa cincin itu dari Italia ke Austria dan disimpan dalam kamar harta keluarga Kaisar dinasti Habsburger. Rudolf telah memberikan cincin bermata intan itu pada bundanya yang tak lama kemudian menjadi gila. Kaisar sangat berduka hingga ia jatuh sakit dan tidak lama kemudian meninggal dunia. Setelah kaisar dan Ibu Suri wafat, maka cincin Han itu disimpan lagi dalam kamar harta dan bertahun-tahun tak tampak dimuka umum. 


Pada tanggal 28 Januari 1889, tatkala Kaisar Frans Joseph mengangkat putera tunggalnya, Aartshertog Rudolf menjadi Putera Mahkota Australia, maka penjaga kamar harta Kaisar menunjukkan berjenis-jenis batu perhiasan pada Putera Mahkota itu. Putera Mahkota terpesona oleh sinar kebiru-biruan dari cincin bermata intan Han itu, maka diambilnya dari kamar harta pada malam itu dan dihadiahkan pada kekasihnya, Gravin Maria Vetsera. Tapi apa yang terjadi setelah cincin itu diserahkan pada kekasihnya yang cantik itu?hanya dalam tempo dua hari lamanya Rudolf dan kekasihnya kedapatan mati secara misterius di Mayerling. Pada tangan Gravin Maria Vetsera sang kekasih Putera Mahkota tergenggam cincin itu. Kaisar Frans Joseph segera menyimpan kembali cincin pembawa mala petaka itu di dalam kamar harta. Ia hendak memberikan cincin itu pada raja lain, akan tetapi permaisurinya Ratu Elisabeth dari Beiren menentang maksud itu dan menertawakan Sri Baginda yang percaya Tahyul. Ia mengambil cincin itu dan sejak itu Sri Ratu Elisabeth berubah perangainya. Sifat riang gembiranya lenyap dan semenjak itu selalu bersedih dan menyendiri. Dan ketika musim gugur tahun 1889 Sri Ratu berkunjung ke Swiss, ia mengenakan cincin itu. Di pinggir sebuah telaga Ratu Elisabeth, ditikam oleh seorang Italia. Lucchenni, pembunuhnya setelah tertangkap mengaku bahwa ia mengenali ratu dari cincin yang di kenakannya itu. Kaisar Frans Joseph segera menyimpan cincin yang banyak membawa kematian itu di kamar hartanya dan membuat wasiat, bahwa cincin itu akan diberikankepada Raja Asia yang datang berkunjung ke Istananya. Rupanya pesan atau wasiat itu dilupa, karena tidak ada raja Asia yang muncul. Ketika Aartshertog Frans Ferdinand, keponakan Kaisar Frans Joseph diangkat menjadi Putera Mahkota, Rudolf yang mati secara rahasia itu, maka cincin bermata intan Han dihadiahkan sebagai mas kawin pada Gravin Hohenberg. Pada bulan Juni 1914 Frans Ferdinand besama isterinya membuat perjalanan ke Bosnia dan Herzegewina. Dalam upacara parade yang di selenggarakan di Serajewo pada 28 Juni 1914 kedua mempelai itu telah ditembak mati oleh seorang mahasiswa dari Bosnia, Cravrilo Princip. Waktu itu Gravin Hohenberg memakai cincin Han itu. Pembunuhan politik yang dilakukan terhadap Aartshertog Frans Ferdinand itu telah mencetuskan Perang Dunia Pertama. Dan dalam perang itu kerajaan Austri menjadi pihak yang dikalahkan. Kembali intan han itu dimasukkan ke dalam kamar harta di istana Wina. Orang mengatakan, bahwa intan Han itu bila dibuang ke laut atau dikubur dalam tanah, tidak akan membawa celaka lagi, akan tetapi karena sudah kodratnya, manusia sangat terpesona akan benda – benda yang gemerlapan. Beberapa tahun kemudian setelah Gravin Hohenberg wafat, maka Kaisar Karl yang menikah dengan Puteri Zita dari Beurbon-Parma dan yang sekarang menetap di kanada, harus “mengunsi” dari Wina dan menjalani hidup sebagai orang buangan. Ia mengumpulkan barabg-barang berharganya yang masih ada dalam kamar harta dan mengambil cincin bermata intan Han itu sambil berseru “aku akan memaki sendiri cincin ini, karena mungkin tidak boleh dipakai oleh orang perempuan”. Tidak berapa lama kemudian Kaisar Karl, menderita penyakit yang aneh yang pada akhirnya merenggut jiwanya. Pada jenazahnya orang menampak ia memakai cincin Han itu. Ini terjadi tahun 1922. Puteri Zita kemudian menjual cincin itu pada seorang tukang intan dan San Sebastian dengan harga murah pada taghun 1948. Pembeli itupun tak luput dihinggapi penyakit aneh, namun setelah ia buru-buru menjual cincin itu, sembuhlah penyakitnya. Pada akhir tahun 1950 Raja Farouk dari mesir telah membeli cincin Han itu dengan harga 10 juta franc dari seorang jauhari. Intan itu dihadiahkansebagai tanfa kasih sayang kepada permaisurinya, Puteri Narriman Sadek. Namun tiga tahun kemudian Farouk digulingkan dalam sebuah kudeta militer dan ia dibuang keluar negeri. Mesir kemudian menjadi Republik hingga sekarang ini. Dan sejak itulah intan Han itu lenyap tiada kabar beritanya, dan entah siapa pemilik yang terakhir.

Rabu, 17 September 2014

Cerita Intan koh I Noor bagian 2

Kesenangan memiliki intan Kol-I-Noor tidaklah langgeng, sebab sebelum sepuluh tahun kemudian Nadir Syah telah terbunuh dalam suatu pemberontakan dan seorang perwiranya merampas intan itu. Kemudian ia mengangkat dirinya sebagai sultan atau Syah baru. Namun saudara kandung dari pengganti Sya ini, Syah Shuyah telah di usir dari tahta kerajaannya. Ia melarikan diri dengan membawa intan Kol-I-Noor ke lahore. Ranjit singh, maharaja lahore, menyambutnya dengan ramah tamah, meskipun kemudian hari Syah Shuyah merasa dirinya tak lebih dariseorang tawanan dari pada sebagai tamu negara, karena ia tahu raja Lahore mengingini intan Kol-I-Noor yang termashur itu. Mereka kemudian membujuk raja pelarian itu, antara lain seperti yang dilakukan permaisuri Ranjit Singh terhadap permaisuri Syah Shuyah. Tapi karena cara itu tidak membawa hasil, mereka kemudian tidak lagi memberikan pelayanan sebagai tamu agung melainkan dianggap sebagai tawanan yang di kurangi makannya hingga raja raja pelarian itu kelaparan. Pada akhirnya karena tidak tahan menderita Syah Shuyah menyerahkan intan Kol-I-Noor itu pada 1 Juni 1803.

 Intan Kol-I-Noor tetap di Lahore sampai bangsa Inggris menjajah India. Pada tahun 1845 intan yang mengandung riwayat seram itu diserahkan kepada Gubernur Jenderal John Lawrence. Beberapa tahun kemudian, pada tanggal 3 Juni 1850 intan yang termashur itu di persembahkan kepada Ratu Inggris. Ratu Victoria. Ketika pertama kalinya intan itu pindah ke Eropa, keadaannya tidak secemerlang seperti sekarang ini, karena penggosokannya masih kasar. Namun pada tahun 1862 ketika intan itu di gosok lagi di Amsterdam selama 38 hari, tampak lebih berkilau-kilauan. Dan atas permintaan rakyat India, Ratu Victoria memakai intan itu sebagai perhiasan bros (broche). Setelah ia wafat, intan itu diwariskan kepada menantunya Ratu Alexandra. Untuk memulyakan riwayat Kol-I-Noor, maka telah diambil keputusan untuk selanjutnya intan itu hanya dipakai oleh Ratu-ratu Inggris. Intan itu disimpan di istana Tower dan yang terakhir orang dapat melihat intan ini di pakai oleh George VI pada upacara penobatannya menjadi raja inggris pada tahun 1937. Dan intan itu dipasang pada mahkotanya tidak sebagai perhiasan Broche lagi. Dan mahkota itu pernah dipakai ratu Mary pada tahun 1911. (Riwayat dan khasiat batu permata Drs.Yadi Arudiskara, CV.Aneka Ilmu)

Riwayat intan Koh-I-Noor

Ikhwal intan Koh-I-Noor memiliki cerita sebagai berikut : Entah dahulu apa namanya intan itu. Tapi pada lebih kurang 5000 tahun yang lalu, intan itu ditemukan orang didalam sungai Godavar oleh Adipati Karna, kesatia Astinapura dalam perwayangan Mahabarata. Adipati Karna kemudian perlaya di tangan Arjuna dalam suatu perang campuh di padang kuru setra dalam Barata Yudha. Lalu pusaka itu jatuh ketangan keluarga Maharaja Malwar turun temurun. Sri Bikerajit adalah keturunan terakhir dari dinasti Malwar dan dalam suatu peperangan dengan Sultan Mongol Barber, ia telah gugur dan India dikuasai Sultan Mongol. Oleh keluarga Sri Bikerajit intan pusaka itu diberikan kepada Jendral Humayun sebagai tanda terimakasih atas kebijaksanaan jendral perang itu yang tidak memperkenankan prajurit-prajurit mengambil barang-barang istana. Oleh keluarga Humayun intan tersebut dipersembahkan kepada sultan Barber. Namun sayang pada intan itu telah melekat suatu kutukan atau laknat bagi siapa yang memilikinya. Hingga siapapun pemiliknya tidak akan merasa kebahagiaan. Selanjutnya intan itu menjadi sumber kedengkian dan pertumpahan darah, karena menimbulkan iri hati ingin merebutintan yang berkilau-kilauan di antara keluarga sultan Barber.
 Intan yang megah itu ipasang sebagai mata mahkota burung merak, lambang dari keagungan raja-raja Mongol. Pada tahun 1739 kerajaan mongol itu dikalahkan oleh kerajaan Persia dan intan itupun dimiliki oleh syah Iran dengan tipu muslihat. Raja mongol yang terakhir Mohammad syah, berhasil ditawan dan harta benda istana ikut disita, namun intan yang termashur itu tidak dapat ditemukan. Seorang selir Mohammad Syah menghianatinya dan memberitahu Nadir Syah, raja Persia itu bahwa intan yang diberi nama Kol-I-Noor atau gunung cahaya itu disembunyikan didalam serban Mohammad Syah. Mendengar keterangan itu, Nadir Syah yang cerdik merancangkan sesuatu tipu muslihat. Ia menyelenggarakan perjamuan makan besar semacam “kaulan” atas kemenangan besar dan mengundang Mohammad Syah sebagai tamu agung, bukan sebagai raja yang dikalahkan. Dalam perjamuan besar itu, Nadir Syah menawarkan perjanjian damai yang baik pada Mohammad Syah. Untuk menyatakan persaudaraannya, Nadir Syah menawarkan tukar menukar serban dengan Mohammad Syah. Dengan terpaku dan cemas terpaksa Mohammad Syah memberikan serbannya dan demikian intan yang terkenal itu pindah menjadi milik Nadir Syah.bersambung...(Riwayat dan khasiat batu permata Drs.Yadi Arudiskara, CV.Aneka Ilmu)

Batu intan Riwayat dan sejarahnya

Konon orang pertama kali menemukan Batu intan adalah di masa Nabi Sulaeman AS. Ketika Nabi Sulaemanmendirikan Masjid Agung, ia berpesan kepada tukang-tukang batu dan arsitek pembangunan agar melakukan tugasnya dengan hikmat dan tidak menimbulkan suara bising, dengan hati diliputi kekhusukan kepada Tuhan YME. Tiap –tiap pahatna di batu harus dilakukan dengan suara sehalus-halusnya, supaya suasana kramat disekitar pembangunan itu tidak terganggu. Nabi Sulaeman pernah mendengar ada batu yang dapat memotong batu lain dengan tanpa bersuara. Namun demikian tidak ada seorangpun yang mengetahui dimana batu itu berasal, kecuali burung Rajawali saja yang mengetahui tempat batu –batu pemotong kaca itu. Nabi memerintahkan orang-orangnya mencari sarang rajawali. 

Setelah ditemukan, maka ditunggunya sampai induk sang rajawali itu terbang mencari nafkah dan meninggalkan sarangnya dengan beberapa butir telur. Oleh pengawal-pengawal Nabi Sulaeman telur-telur itu lalu dimasukkan dalam kotak kaca dan ditaruk lagi didalam sarang. Setelah sekina lamanya sang rajawali pulang kesarangnya dan melihat telur-telurnya berada didalam kotak kaca. Ia segera terbang lagi kearah pegunungan samur (sekarang gunung kaukasus), dan kembali dengan membawa batu yang dapat membelah kaca, sehingga telur-telur itu dapat diambil kembali oleh sang rajawali. Pengawal-pengawal Nabi Sulaeman setelah mengetahui batu ajaib itu, lalu berusaha mengikuti jejak sang rajwali dan akhirnya menemukan tambang intan. Memang intan-intan dan sebagainya mempunyai pengaruh tinggi dari alam mineral, dan kekuatannya menerima menimbulkan kesan (inpressi) lebih besar dari benda-benda lain. Intan-intan atau ermata yang biasa digunakan dalam berbagai upacara agama dari jaman purba beberapa ribu tahun berselang masih tetap kuat pengaruh magnetisnya, seperti yang diperiksa oleh ahli-ahli di British Museum. 

Atas permata-permata itu masih dapat dirasai bekas-bekas kejaghatan hebat yang telah terjadi dahulu, sperti getaran-getaran takut, gusar, benci dan sebagainya. Ahli pengetahuan gaib(psycometer) dapat melihat setiap gambaran dari aneka peristiwa yang telah pernah dialami berkena dengan permata-permata itu. Tapi pemakai-pemakai atau pemilik-pemiliknya tidak merasa atau melihat hal tersebut, namun akibat buruk karenanya tinggal terus mengalir mengenai diri yang memakainya. Bukan saja dengan yag berkenaan dengan permata-permata besar yang besejarah yang mengandumg pengaruh-pengaruh tersembunyi itu hidup terus, tapi begitupun halnya permata-permata atau batu-batu biasa (batu cincin dan sebagainya), tak luput menggenggam sesuatu yang seram sebagaimana riwayatnya beberapa batu permata yang telah didapat secara tidak baik. Ia yang mendapatkan dan menjadi pemilik benda itu kemudian terbunuh mati oleh karena perampasan dan batu itu menjadi batu yang terkutuk atau pembawa sial. Kutukan atas batu itu berlangsung kepada pemilik-pemilik lainnya, seperti halnya intan-intan Koh-I-Noor, Orlow, Han dan sebaginya. (Riwayat dan khasiat batu permata Drs.Yadi Arudiskara, CV.Aneka Ilmu)

BATU MULIA DAN PENGARUHNYA BAGI MANUSIA

Batu mulia maupun logam mulia sangatlah bervariasi. Benda yang paling berharga dalam kehidupan manusia yang menggenggam sesuatu yang tersembunyi adalah barang-barang emas dan permata yang umumnya dipakai sebagai perhiasan dan juga ukuran martabat seseorang. Namun demikian disamping batu-batu permata itu mempunyai khasiat dan pengaruh tersendiri, pada umumnya permata-permata yang tidak jodoh dengan pemiliknya akan menimbulkan iri hati dan loba dalam pikiran pemiliknya dan setiap orang yang melihatnya.

batu mulia
 Terutama kaum wanita hampir tidak dapat mengendalikan perasaannya memiliki permata-permata itu, maka dapat dikatakan hampir semua permata umumnya merupakan pusat aliran keserakahan. Sedang ikhwal intan-intan besar yang bersejarah ternyata sepanjang sejarahnya menjadi pangkal brbagai kejahatan hebat, menjadi sebab dari aneka perebutan dan tak terkecuali pembunuhan. Bagi mereka yang insyaf permata-permata itu hanya memberikan peringatan-peringatan seram. Intan-intan yang mempunyai sejarah”menyeramkan” itu antara lain Intan Koh-I-Noor. Mula-mula intan ini beratnya 186 karat setelah digosok di india, kemudian di gosok lagi akhirnya tinggal 109 karat. Intan Orlow (orloff), Intan Hope, Inta Han, Intam Regent, Intan Saucy, Intan Winston, intan Florentine, Intan Pigot, IntanSyah Iran, Intan Mogol Agung, IntanNassak, Intan Dresden.(Riwayat dan khasiat batu permata Drs.Yadi Arudiskara, CV.Aneka Ilmu)