Intan hope, Intan yang juga memiliki riwayat seram dan telah banyak memakan korban manusia biasa maupun bangsawan adalah Intan Hope. Sebelum digosok beratnya 112 1/16 karat, setelah digosok beratnya menjadi 44 1/2 karat.
Mula-mula intan itu digosok menjadi berlian dari 67 1/8 karat di Antwerpen, belgia atas perintah Ouis XIV dari Perancis. Inytan itu kemudian diwariskan pada Louis XVI. Dalam Revolusi Perancis intan itu dicuri dan pada tahun 1830 muncul di London sudah tinggal 44 1/4 karat. Oleh pemiliknya intan itu dijual pada seorang bankir yang terkenal di Inggris, Henry Thomas Hope, sehingga sampai sekarang intan itu terkenal dengan nama intan Hope Biru atau Blue Hope.
Rupanya intan yang tadinya beratnya 67 1/8 karat pada revolusi Perancis tahun 1792, oleh pencuri-pencurinya dibelah menjadi dua butir. Sebutir jadi intan Hope dan yang sebutir yang beratnya 13 karat menjadi milik Hertog Karel van Brunswijk. Pada kemudian hari, justru intan Hope lah yang lebih dikenal riwayatnya.
Intan itu konon berasal dari India. Pemiliknya yang pertama terbunuh.
Seorang raja Hindu yang kemudian memiliki intan itu, beberapa bulan kemudian mati tenggelam. Salah seorang keturunannya yang mewarisi intan itupun terbunuh dengan pedang yang berhiaskan intan biru.
Cerita-cerita yang tragis tentang intan itu telah menarik perhatian seorang petualang Perancis, Jean Baptiste Tavernier. Ketika ia pada tahun 1642 mengunjungi Maharaja Mongol di India-Muka, maharaja itu menuturkan ikhwal intan biru yang menjadi perhiasan pada kening patung Sri Rama- Sinta di kota Pagan.
Dengan bantuan beberapa orang pencuri, akhirnya ia memiliki intan biru yang lebih besar dari apa yang di abyangkan semula. Bertahun-tahun ia menyembunyikan intan itu, akan tetapi pada tahun 1668, ia menjual batu permata itu pada Raja Louis XIV. Namun Tavernier dengan hasil penjualan intan curian itu tidaklah beruntung. Ia akhirnya mati dalam keadaan melarat di Moskow.
Intan itu pernah di pakai oleh Madame de montespan, selir Louis XIV, sebagai leontine dari kalungnya.
Seorang sahabat dekat istana yang sering meminjamkan uang nya pada raja, Fouquet, minta perkenan untuk memakai intan itu dalam sebuah pesta untuk dibanggakan pada tamu-tamunya. Raja kemudian mengabulkan permintaan itu, tapi akibatnya Fouquet dituduh membuat pelanggaran dan di jebloskan ke penjara hingga ia meninggal disana.
Sementara itu Louis XIV, selalui menemui rintangan dalam bidang politik, akhirnya ia sakit keras dan wafat membawa kebencian rakyatnya padanya. Intan itu diwariskan pada Louis V. Ia agak mujur tidak ditimpa mala petaka intan biru itu. Tetapi penggantinya Louis XVI menjadi korban Revolusi Perancis. Di tangkap dan mati di Gouletine oleh rakyatnya sendiri. Demikianpun dengan permaisurinya, Ratu Marie Antoinette. Keponakan ratu, puteri De Lambelle, yang pernah dipinjami intan biru ituakhirnya mati diatas panggung pemenggalan leher (gouletine).
(Riwayat dan khasiat batu permata, Drs. Yadi arudhiskara,cv aneka ilmu,1997)