Kamis, 28 Mei 2015

batu akik yang baru terend

Di bawah ini koleksi kami terbaru silahkan pilih, harga dalam ribuan di pojok kanan bawah dalam foto, contoh 300 berarti 300rb



























Jumat, 19 September 2014

Cerita Intan Hope

Intan hope, Intan yang juga memiliki riwayat seram dan telah banyak memakan korban manusia biasa maupun bangsawan adalah Intan Hope. Sebelum digosok beratnya 112 1/16 karat, setelah digosok beratnya menjadi 44 1/2 karat. Mula-mula intan itu digosok menjadi berlian dari 67 1/8 karat di Antwerpen, belgia atas perintah Ouis XIV dari Perancis. Inytan itu kemudian diwariskan pada Louis XVI. Dalam Revolusi Perancis intan itu dicuri dan pada tahun 1830 muncul di London sudah tinggal 44 1/4 karat. Oleh pemiliknya intan itu dijual pada seorang bankir yang terkenal di Inggris, Henry Thomas Hope, sehingga sampai sekarang intan itu terkenal dengan nama intan Hope Biru atau Blue Hope. Rupanya intan yang tadinya beratnya 67 1/8 karat pada revolusi Perancis tahun 1792, oleh pencuri-pencurinya dibelah menjadi dua butir. Sebutir jadi intan Hope dan yang sebutir yang beratnya 13 karat menjadi milik Hertog Karel van Brunswijk. Pada kemudian hari, justru intan Hope lah yang lebih dikenal riwayatnya. Intan itu konon berasal dari India. Pemiliknya yang pertama terbunuh.
 Seorang raja Hindu yang kemudian memiliki intan itu, beberapa bulan kemudian mati tenggelam. Salah seorang keturunannya yang mewarisi intan itupun terbunuh dengan pedang yang berhiaskan intan biru. Cerita-cerita yang tragis tentang intan itu telah menarik perhatian seorang petualang Perancis, Jean Baptiste Tavernier. Ketika ia pada tahun 1642 mengunjungi Maharaja Mongol di India-Muka, maharaja itu menuturkan ikhwal intan biru yang menjadi perhiasan pada kening patung Sri Rama- Sinta di kota Pagan. Dengan bantuan beberapa orang pencuri, akhirnya ia memiliki intan biru yang lebih besar dari apa yang di abyangkan semula. Bertahun-tahun ia menyembunyikan intan itu, akan tetapi pada tahun 1668, ia menjual batu permata itu pada Raja Louis XIV. Namun Tavernier dengan hasil penjualan intan curian itu tidaklah beruntung. Ia akhirnya mati dalam keadaan melarat di Moskow. Intan itu pernah di pakai oleh Madame de montespan, selir Louis XIV, sebagai leontine dari kalungnya. Seorang sahabat dekat istana yang sering meminjamkan uang nya pada raja, Fouquet, minta perkenan untuk memakai intan itu dalam sebuah pesta untuk dibanggakan pada tamu-tamunya. Raja kemudian mengabulkan permintaan itu, tapi akibatnya Fouquet dituduh membuat pelanggaran dan di jebloskan ke penjara hingga ia meninggal disana. Sementara itu Louis XIV, selalui menemui rintangan dalam bidang politik, akhirnya ia sakit keras dan wafat membawa kebencian rakyatnya padanya. Intan itu diwariskan pada Louis V. Ia agak mujur tidak ditimpa mala petaka intan biru itu. Tetapi penggantinya Louis XVI menjadi korban Revolusi Perancis. Di tangkap dan mati di Gouletine oleh rakyatnya sendiri. Demikianpun dengan permaisurinya, Ratu Marie Antoinette. Keponakan ratu, puteri De Lambelle, yang pernah dipinjami intan biru ituakhirnya mati diatas panggung pemenggalan leher (gouletine). (Riwayat dan khasiat batu permata, Drs. Yadi arudhiskara,cv aneka ilmu,1997)

jenis intan hope bagian dua

intan hope cerita yang ke dua...Sampai tahun 1972 intan pembawa malapetaka itu disimpan dalam gudang harta Negara Perancis. Eberapa tahun kemudian intan itu sikabarkan tercuri. Pada tahun 1812 tiba-tiba intan itu muncul di Amsterdam dan dimiliki oleh Fals, seorang penggosok intan Belanda. Putera Fals, Hendrik terpesona oleh intan biru itu. Dan ketika ayahnya lengah, ia mencuri intan itu yang kala itu berharga 2 1/2 juta franc. Di Paris Hendrik Fals menjual intan itu dibawah harga kepada seorang jauhari Francois beaulieu. Tak lama setelah penjualan itu, Hendrik kedapatan bunuh diri. Jauhari perancis yang membeli intan itu, telah membelah intan itu menjadi dua butir, yang terbesar kira-kira beratnya 44 1/4 karat. Setelah membeli intan itu, Jauhari perancis itu tidak pernah beruntung, usahanya selalu mengalami kerugian hingga akhirnya ia memutuskan untuk mencoba peruntungannya di London. Namun ketika seorang jauhari Inggris, Eliasen uang untuk membeli intan itu, ia menemukan Jauhari perancis itu sudah tak bernyawa lagi di hotelnya. Kemudian intan itu jatuh ke tangan seorang bankir Inggris, Hope. Semula ia tidak mengalami gangguan apa-apa, hanya puteranya mengalami pailit usahanya dan menantunya kabur hidup dalam kesengsaraan. Kemudian intan Hope itu jatuh ketangan seorang Jauhari perancis. Jauhari itu menjual intannya pada seorang Amerika pada tahun 1901 dan tak beberapa lama Jauhari perancis itu menjadi gila. Orang Amerika itu lalu menjualnya kepada orang lain dengan keuntungan yang cukup besar, namun akhirnya ia jatuh bangkrut. Pembeli intan berikutnya adalah Pangeran Ivan Kanitowski, seorang Rusia, yang kemudian mati terbunuh, demikianpun dengan kekasihnya, Miss Laduc, seorang primadona yang tenar di Paris. Seorang jauhari Yunani, Simon Mentharides, yang kemudian memiliki intan Hope itu, menjual lagi pada Sultan Abdul Hamid II dari Turki. Tak lama kemudian jauhari itu terjerumus kedalam jurang berbatu karang di pantai laut yang terjal. Intan itu oleh Sultan Abdul Hamid II di hadiahkan kepada salah seorang selirnya, namun sang selir ini karena cemburu di hukum mati oleh Sultan Abdul Hamid II, tak lama kemudian digulingkan dari tahtanya dan pada tahun 1921 Turki menjadi Republik. pada tahun 1911 jutawan Amerika Edward McLean telah membeli intan itu dengan harga yang mahal. Nyonya Evelyn Wals McDean merasa bangga dengan intan itu dan mengatakan intanitu tdak akan membawa celaka. Pada suatu hari nyonya jutawan itu menerima sepucuk surat dari wanita lain yang pernah memiliki intan itu.

 Dalam suratnya itu, ia memberi nasehat agar Nyonya McLean membuang saja intan Hope itu. Tapi Nyonya McLean tidak memperdulikannya, malah ia mengatakan “omong kosong segala tahyul itu!” serunya. Akan tetapi belakangan hari, entah kebetulan atau tidak, kakak nyonya jutawan itu meninggal dalam suatu kecelakaan, demikian puteranya mengalami bencana hebat. Lalu disusul kerugian yang menimpa usaha suaminya hingga berakhir dengan perceraian di antara mereka. Setelah menderita rugi McLean menjadi gila dan isteri yang telah dicerainya hidup dalam kesunyian. Namun Nyonya McLean tetap tidak mau percaya segala musibah yang menimpa gara-gara menyimpan intan itu. “ saya tidak percaya segala tanda-tanda itu. Segala musibah bisa saja terjadi tanpa saya memiliki intan Hope ini !” katanya. Meskipun ia sungguh-sungguh berkata demikian, ia tidak memperkenankan orang menyentuh intan biru itu dan ia sendiri sudah lama tidak memakai intan Hope itu.(Riwayat dan khasiat batu permata, Drs. Yadi arudhiskara,cv aneka ilmu,1997)